Perempuan Terindah

Engkaulah darah hawa terindah itu
Yang menebar cinta bersama hujan embun kasihmu
Teruntuk pagiku menjelang senja
Keringat menderas dari pangkal ke ubun-ubun
Di sepanjang lorong waktu
Kerikil teramat meruncing menusuk telapak kakimu
Darah menetas di tanah tandus
Sampai terkuras habis pun
Seluruh kembang kasih tak akan pernah memudar
Terlalu banyak benih-benih cinta yang kau tanam
Menjadikan kasturi di jalanku yang penuh liku-liku
Terimakasih, ibuku

Tamber, 07 Agustus 2018


Terima Kasih Telah Berkunjung
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Perempuan Terindah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda

0 Response to "Perempuan Terindah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel