Pacaran Sebelum Menikah vs Sesudah Menikah
sumber ilustrasi: www.dakwatuna.com |
Di era modern
ini, pacaran sebelum menikah sudah dianggap hal yang sudah sangat lumrah.
Bahkan, dianggap sesuatu yang sudah menjadi acuan tren masa kini. Tahu tidak
sih, efek pacaran sebelum menikah lebih banyak buntungnya daripada untungnya. Apa
untungnya pacaran sebelum menikah coba?
a. Menumpuk dosa kepada Allah
Syariat
Islam sudah jelas memberikan batasan kaum lelaki dan perempuan yang bukan
mahramnya. Mereka dilarang duduk berduaan. Apalagi, sampai bemesraan,
berpandangan, bersentuhan, berciuman, terlebih lagi sampai ke intim.
Dalam
Al-Quran dijelaskan yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra ayat 32)
Demikian
pula dalam hadis:
Oleh
Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Saw.
"Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti melakukan hal itu dengan tidak tidak dimungkiri lagi, zina mata adalah memandang, zina lisan adalah bicara, jiwa mengkhayal dan kemaluan yang akan membenarkan itu atau mendustakannya." (Sahih Bukhari: 6122)
b. Tidak punya ikatan secara sah, baik dzahiriah
maupun batiniah
Setiap
hubungan sepasang kekasih yang tidak punya ikatan secara sah, mereka tidak
punya perlindungan hukum dan jaminan hak. Mereka masih punya kebebasan untuk
menerima dan memilih orang lain untuk dinikahi.
c. Tidak memiliki kebebasan bercinta
Setiap
manusia yang telah jatuh cinta, pasti menginginkannya percintaan tidak
terhalangi oleh apa pun. Mereka ingin selalu hidup bersama kekasih baik dalam
suka mau pun duka. Sedangkan, setiap jarak dan waktu adalah ruang untuk
menjalin cinta yang tiada batas. Tetapi, bagaimana dengan percintaan yang
dibatasi? Pastinya, mereka terkekang dan membuat tersiksa karena tidak punya
ruang waktu dan jarak secara leluasa. Karena, jarak, waktu, budaya, dan agama
tidak membenarkan jalinan kekasih di luar ikatan yang sah.
d. Tidak bisa bercinta secara continue
Sebagaimana
budaya ketimuran. Mengikat jalinan percintaan harus melalui pernikahan. Jika
tidak melalui pernikahan, akan terkekang dari semua mata di sekitar keluarganya. Terlalu sulit untuk hidup bersama karena ada pembatas yang
harus dipatuhi. Sehingga, yang punya hubungan percintaan harus bertemu kekasih
pada saat-saat tertentu saja.
e. Tidak bisa konsisten dalam percintaan
Percintaan
yang tidak punya ikatan sah, akan mudah sensitif akan hal-hal yang tidak pasti.
Misalkan, sering terjadi kecurigaan dan lemahnya kepercayaan. Sehingga, rentan
pertengkaran yang memicu hubungan tidak langgeng. Biasanya, justru mengalami putus hubungan dan putus nyambung hingga
berpuluh-puluh kali. Emang percintaan mainan tho?
f. Sering mengumbar janji dusta
Satu hal yang tidak dirasakan oleh mereka, adalah selalu mengombar janji dengan kata serius menjaga hati dan cinta. Anehnya, cinta serius tapi kok tidak berani menikah? Bukannya cinta yang serius itu didaftarin ke KUA tho? Aneh benget kan?
g. Tidak leluasa untuk menghasilkan keturunan
Anak hasil luar nikah disebut anak zina. Anak zina dianggap aib bagi keluarganya. Semua keluarga jadi malu banget dong.
h. Tidak punya hak dalam kekeluargaan
Sekuat
apa pun percintaan mereka, jika belum terjalin percintaan secara sah, mereka
tidak akan pernah mempunyai hak keterlibatan dalam masalah kekeluargaan.
Pasal, tidak ada keterikatan yang diakui sacara kekeluargaan.
i. Tidak punya perlindungan hukum
Selama
mereka belum punya ikatan sah, bentuk apa pun masalah hubungan keduanya tidak punya perlindungan hukum. Jika ada satu masalah dalam hubungan tersebut, tidak bisa dirujuk ke jalur hukum. Misalkan, dalam masalah warisan atau hak asuh anak
dsb.
Bagaimana dengan
pacaran setelah menikah? Sudah pasti banyak untungnya dong.
1. Selalu mendapat pahala ibadahnya
Percintaan
orang menikah itu ibadah loh. Menikah itu sunah. Setiap yang menikah, pasti
mendapat pahala kesunahan. Setiap ibadah orang menikah selalu mendapat pahala.
2. Punya ikatan sah, baik dzahiriah maupun batiniah
Bagi
yang sudah menikah, tidak boleh diganggu-gugat oleh siapa pun.
3. Punya perlindungan hukum
Setiap
persoalan dalam rumah tangganya, hukumlah jalan keluarnya
4. Punya jaminan kepihakan keluarga
Setiap
persoalan dalam rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan secara mandiri, boleh
dibicarakan dengan keluarga dua pihak. Keluarga dua pihak punya hak bercampur
urusan pasangan demi masa depan mereka lebih baik
5. Punya kebebasan bercinta
Kapan
saja boleh bercintaan. Di rumah, di jalan, atau di aman saja. Tidak ada yang melarang loh. Kemesraan mereka bukan aib.
6. Punya kebebasan bersentuhan
Boleh
menyentuh yang mana pun dan bagaimana pun. Tidak ada yang ngelarang. Malah
dapat pahala.
7. Punya konsistensi dalam percintaan
Percintaan dalam nikah mempunyai keterikatan yang kokoh. Sekalipun hubungan teresbut mengalami konflik genting, tapi ikatan pernikahan yang menjadi kendali.
8. Boleh memiliki keturunan sebanyak-banyaknya
Salah satu tujuan menikah adalah memperbanyak keturunan. Agar, hubungan darah daging tidak terputus di kamu.
9. Punya leluasa untuk membangun bersama dalam bidang
ekonomi mau pun yang lainnya
10. Berleluasa menciptakan keluarga yang penuh
harapan dunia dan akhirat
Nah, kamu-kamu mau
pilih yang mana, Sahabat?
Buku cara menjalin hubungan yang tepat
Judul : Masih Mau Pacaran?
Penulis : Selman R.A.
Penerbit : Saufa
Tebal : 204
Harga : Rp5.2000
Yang berminat, silakan hubungi wa/sms: 083134444778, atau langsung melalui: https://www.tokopedia.com/altair-bookstore/buku-masih-mau-pacaran-1
Judul : Masih Mau Pacaran?
Penulis : Selman R.A.
Penerbit : Saufa
Tebal : 204
Harga : Rp5.2000
Yang berminat, silakan hubungi wa/sms: 083134444778, atau langsung melalui: https://www.tokopedia.com/altair-bookstore/buku-masih-mau-pacaran-1
Terima Kasih Telah Berkunjung
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Pacaran Sebelum Menikah vs Sesudah Menikah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Pacaran Sebelum Menikah vs Sesudah Menikah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
0 Response to "Pacaran Sebelum Menikah vs Sesudah Menikah"
Posting Komentar