Ujian dan Hadiah dari Tuhan


foto: www.dream.co.id
Sejak manusia terlahir di dunia, ia tidak akan terlepas dari namanya persoalan hidup. Dari lintas umur berapa pun, baik yang muda ataupun yang tua--dari lintas sosial mana pun, yang kaya ataupun yang miskin, yang petani, pengusaha sampai pejabat, seluruhnya tanpa tekecuali pasti dihadapkan dengan ujian hidup sesuai tingkat kemampuan masing-masing.

لا يكلّفُ اللهُ نفسًا إلاّ وسعَها
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS: Al-Baqarah ayat 286)

Tidak mungkin Allah akan membebankan makhluknya dengan ujian diluar kapasitas. Terus, bagaimana dengan pelaku bunuh diri sebab masalah? Iya, kita semua sudah melihat hal itu. Tak sedikit orang di nagera ini bunuh diri lantaran permasalahan hidup yang menurut mereka tak dapat diselesaikan kecuali denggan jalan lebih celaka. Namun, alhamdulillah kita masih patut bersukur karena bunuh diri di negera ini masih jauh dalam tingkat rendah dibandingkan negara-negara maju di dunia. 

Sebetulanya, setiap persoalan pasti menemukan jalan keluar, sejauh yang bersangkutan mau berusaha. Kata pepatah arab, Man jadda wa jada (barang siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan). 
Namun terkadang, kita kurang kesadaran diri tentang pesoalan-persoalan hidup di depan mata. Baik yang ringan sampai yang berat. Pada saat problematika menimpa, semestinya kita lebih mendahulukan logika daripada bisikan-biskan semu. Sebab, bisikan semu tidak akan pernah bisa menghadirkan akal sehat hingga suatu saat akan menjerumuskan diri ke liang kehinaan. Terpenting dari itu adalah memperdalam dan menggiatkan spritual untuk membentengi diri dari hal-hal yang tak diinginkan. Sebab, spritual merupakan pemupuk iman dan cara terbaik untuk menghadirkan bisikan positif dan menemukan solusi terang menderang.

Sesungguhnya Tuhan lebih tahu dari apa yang manusia pikirkan. Tuhan akan terus memberikan suatu problematika sesuai dengan keberadaan dan waktu masing-masing. Yang balita akan terus dihadapkan dengan kebalitaannya. Yang remaja akan terus dihadapkan dengan keremajaannya. Yang muda akan terus dihadapkan dengan kemudaannya. Yang tua akan terus dihadapkan dengan ketuaannya. Begitu pun yang miskin akan dihadapkan dengan masalah kemiskinannya. Demikian pula yang kaya akan dihadapkan dengan masalah kekayannya. Begitulah seterusnya hingga akhir  hayatnya. 

Kenapa manusia harus diuji dengan berbagai cara masalah demi masalah? Dalam hidup ini, tidak instan. Semuanya diperlukan proses sampai mencapai kehidupan yang terbaik. Manusia akan terus diuji untuk mengukur sejauh mana keimanannya sampai mandapatkan derajat tinggi. Tentu, manusia yang beriman akan mengutamakan dasar sabar dan ikhlas. 

                                                                                  كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ                                                         
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiya : 35) 

Penjelasan ayat ini dalam tafsir Jalalain:
(Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati) di dunia (dan Kami akan menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan) seperti miskin, kaya, sakit dan sehat (sebagai cobaan) kalimat ini menjadi Maf'ul Lah, maksudnya supaya Kami melihat, apakah mereka bersabar dan bersyukur ataukah tidak. (Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan) kemudian Kami akan membalas kalian.

Apa yang bisa kita ambil dari setiap musibah? Pada setiap akal sehat, akan selalu mengajukan kesempatan berpikir dan berbicara dalam batin bahwa setiap problematika adalah ujian demi sebuah fase meningkatkan kualitas kejiwaan manusia. Kalau mau kita berusaha, kita merenungkannya sampai titik terakhir. Sehingga, kita menemukan dunia baru yang dapat dijadikan acuan hidup selanjutnya. Bahwa, kelak kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian demi kejadian berat tersebut. 


Terima Kasih Telah Berkunjung
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Ujian dan Hadiah dari Tuhan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda

2 Responses to "Ujian dan Hadiah dari Tuhan"

  1. Sip gan...
    Salam dari Suryahadi For You Life

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas kunjungannya, Wan. Salam bersaudara selalu for you too

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel