Resensi Novel "DZIKIR CINTA"
Oleh
: Sekar Setyaningrum
Penulis : Airi Altairaksa
Penerbit : AE Publishing
TahunTerbit : 2019
Halaman : 200 hlm.
ISBN : 978 623 728 664 6
Sinopsis
Novel
Dzikir cinta menceritakan tentang kehidupan cinta seorang Zulfan yang jauh dari
kata bahagia. Di awal bab, penulis menceritakan bagaimana patah hatinya Zulfan
saat itu harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya. Zulfan terpaksa
menerima perjodohan itu atas nama hormat dan baktinya kepada orang tua.
Namun
seiring waktu berlalu, perasaan yang sebelumnya tidak pernah Zulfan rasakan kepada
Aktifa Azzahra – nama gadis yang dijodohkan dengannya – itu akhirnya bertumbuh dengan
indahnya. Malang menyambut Zulfan. Cinta Aktifa bukanlah milik Zulfan. Aktifa telah
memberikan hatinya kepada orang lain.
Di
dalam kebimbangannya, Zulfan bertandang ke pesantren tempatnya dulu menimba ilmu,
tempat di mana saat ini Aktifa juga sedang menimba ilmu. Zulfan ingin menemui gadis
itu. Di pesantren Zulfan bertemu dengan Mustafa yang merupakan temannya menimba
ilmu dulu. Lalu, tiba-tiba saja kenangan tentang Annisa – gadis yang pernah disukainya
– menghambur dalam ingatan.
Alih-alih
disambut baik oleh Aktifa, kedatangan Zulfan hanya disambut dengan sepucuk surat
yang berisi ungkapan hati Aktifa – yang akhirnya kembali berhasil meluluhlantakkan
hati Zulfan.
Zulfan
sempat meminta kepada Bapaknya untuk membatalkan perjodohan. Namun itu langsung
ditolak oleh Bapaknya dengan dalih masalah itu masih bisa dibicarakan. Keluarga
Aktifa mengambil langkah untuk memindahkan Aktifa. Beberapa hari setelah itu,
musibah menghampirinya, Zulfan mengalami kecelakaan.
Tidak
disangka, Zulfan kembali bertemu dengan Annisa. Kejutan demi kejutan menyapa dirinya.
Kebimbangan merasuki hatinya hingga keluarga sepakat untuk segera melangsungkan
pernikahan Zulfan dan Aktifa.
Rumah
tangga yang awalnya sama sekali tidak terjalin
atas nama cinta itu lambat laun menjadi lebih hangat. Zulfan dan Aktifa akhirnya
bisa saling mencintai dan membangun biduk rumah tangga dengan cinta yang
membara di hati keduanya. Meskipun sempat diwarnai dengan berbagai drama,
mereka bisa melalui itu berlandaskan iman di dada.
Tema
Novel
Dzikir Cinta ini mengangkat tentang tema Romansa yang dibalut dengan unsur religi.
Alur
Alur
yang digunakan penulis untuk menulis naskah ini adalah alur maju. Meskipun ada sedikit
bagian di mana Zulfan menceritakan kisah masalalunya.
Sudut Pandang
Penulis
menggunakan sudut pandang orang ke-3
Gaya Bahasa
Gaya
bahasa yang digunakan ringan dan cukup mudah dipahami. Penulis juga menyelipkan
beberapa bahasa daerah seperti Bahasa Jawa dan Madura sehingga menjadi lebih
natural.
Latar waktu
Dari
pagi hingga malam hari
Latar Suasana
Sedih,
haru dan bahagia
Latar Tempat
- Pinggir
Sungai Tegal Mulyorejo
- Jalanan
Pesisir Utara Madura
- Indekos
Zulfan
- Rumah
Zulfan di Arosbaya
- Yayasan
Atthayyibat P.P Nurul Jadid Ropo Daya Tamberu Barat, Sampang, Madura
- Perempatan
Jalan Kertajaya
- Tempat
Praktek Zulfan di Jember
- Bangil,
Pasuruan
- Masjid
Ampel, Desa Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya
Tokoh dan Penokohan
- Zulfan
: Tokoh protagonist/tokoh utama dalam cerita yang memiliki karakter tangguh dan
berbakti kepada orang tua.
- Aktifa
Azzahra : Tunangan Zulfan. Seorang gadis yang dicintai Zulfan namun justru mencintai
orang lain. Memiliki karakter tidak setia dan pembangkang.
- Banu
& Lukman : Teman kuliah Zulfan, tinggal di indekos yang sama dengan Zulfan.
Sosok teman yang setia dan humoris.
- Mustafa
: Teman Zulfan saat menimba ilmu di pesantren. Baik dan setia.
- Annisa
: Gadis yang pernah dicintai Zulfan saat duduk di bangku SMA. Digambarkan sebagai
sosok yang cantik, tinggi, cerdas, baik, ramah dan rendah hati.
- Zaid
dan Ali : Saudara kandung Zulfan.
- Salma
: Nenek Zulfan yang tinggal bersamanya di Arosbaya. Seorang nenek yang bijak dan
selalu mendukung keputusan cucunya.
- Nazran
: Ayah Zulfan yang tinggal di Malaysia. Sosok yang tegas dan teguh pada pendirian.
- Kamil
Ahsan : Ayah Aktifa. Baik, pengertian dan bijaksana.
- Abidah
: Ibu Aktifa. Baik dan Bijaksana.
- Kiai
Arman : Pengurus pondok pesantren sekaligus guru Zulfan. Agamis, ramah dan bijak.
- Haki
: Teman Zulfan dan Banu melaksanakan Praktek
- Kiai
Usman: Guru Madrasah Ibtidaiah Annisa, agamis dan berwibawa
- Hilal
: Mantan suami Annisa. Seorang ustaz yang sholeh, jujur dan berbakti kepada
orang tua
- Paman
dan Bibi Annisa : Baik dan ramah.
- H.
Akmal : Ayah Annisa
- Hj.
Subaida : IbuAnnisa
- Arman
: Kakak Kandung Annisa
- Arini
: Bibi Annisa
Amanat
- Penulis
mencoba menyampaikan bahwa Alquran adalah obat sekaligus teman terbaik untuk hati
yang gulana
- Menyampaikan
kepada pembaca untuk lebih mencintai Alquran
- Mengajarkan
untuk tetap sabar dan ikhlas dengan semua ketetapan Allah
- Mengajarkan
untuk selalu yakin dengan takdir Allah dan meyakini jika semua yang terjadi adalah
atas kehendakNya
- Mengajarkan
bahwa seberapa pelik masalah yang ada dalam hidup, tidak boleh mengganggu pendidikan
yang sedang dijalani
Kelebihan Naskah
- Diksi
yang digunakan oleh penulis banyak dan bagus. Cocok dibaca oleh penulis yang
sedang mencari kalimat diksi yang sesuai.
- Latar
suasana dan tempat digambarkan dengan nyata sehingga pembaca seolah dibawa masuk
ke dalam tempat tersebut.
- Perasaan
tokoh dinarasikan dengan bagus dan detail. Pembaca seolah merasakan apa yang
tokoh utama rasakan
- Banyak
pesan moral yang bisa dipetik
Kekurangan
- Ada
beberapa kesalahan pengetikan dan kata yang tidak sesuai KBBI
- Tidak
adanya page turner/sesuatu yang ada di akhiran bab sehingga membuat pembaca ingin
melanjutkan membaca
- Pace
cerita agak lambat
Kesimpulan
Terlepas
dari kekurangan naskah yang saya sebutkan, Novel Dzikir cinta ini sangat cocok untuk
dibaca paramuda dewasa agar lebih bijak dalam menyikapi masalah dalam kehidupan.
Banyak pesan moral yang bisa dipetik dari novel ini. Novel ini juga cocok dibaca
oleh yang sudah atau sedang menjalin biduk rumah tangga.
Terima Kasih Telah Berkunjung
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Resensi Novel "DZIKIR CINTA" ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Resensi Novel "DZIKIR CINTA" ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
Semangat berkarya untuk terus melahirkan karya
BalasHapusLike,
BalasHapus