Mengkudu Punya Rahasia


Semua orang sudah tahu buah mengkudu (morinda citrofilia) tapi tak banyak tahu khasiat yang terkandung didalamnya. Sehingga, buah yang terlahir dari pohon yang berdaun selalu hijau dan agak keras tersebut sering kita anggap sepele karena rasa kurang sedap dikonsumsi. Bau menyengat, rasa pedas dan agak kecut pahit. Siapa sih mau memakan buah yang jarang ada di pasar tradisional?
Tapi, jangan sepelekan loh! Sebab, mengkudu banyak sekali manfaatnya. Menurut pernyataan para ahli, buah mengkudu dapat menyembuhkan kangker, sakit jantung, stroke, diabetes, lesu, pembinaan otot, kegemukan (obesitas), tekanan darah tinggi, arthritis, nyeri, depresi, alergi, gangguna pencernaan, gangguan bernafasan, sulit tidur (insomnia), lemah konsentrasi, peningkatan kesehatan, peningkatan kecerdasan, gangguna ginjal dan stres (Salomon, 1998). Selain itu, di dalam buah mengkudu, juga mengandung vitamin, protein, mineral, enzim dan asam amino (Bangun dan Sarwono, 2002).
Selaras dengan pernyataan lain, bahwa: di dalam buah mengkudu terdapat zat yang dapat bersifat sebagai antibakterial dan antijamur, yaitu: antrakuinon, acubin, asperuloside, dan alizarin yang sangat penting dalam mengatasi keradangan dan alergi (Anonimus, 2003).
Pohon tersebut tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 meter. Tingginya bisa mencapai 3 – 8 meter. Pohon itu tumbuh berkembang menyebar di berbagai daerah Indonesia: Aceh, Sunda, Jawa, Madura dan Bali. Di daerah masing-masing, namanya pun terlahir berbeda-beda. Orang aceh menyebutnya, keumeudee. Jawa, pace, kemudu, kuduCangkudu, kata orang Sunda. Madura, kodhuk. Bali, tibah.
Nama lain di beberapa negara: Hawai: noni; Tahiti: nonu; nono; Australia: cheese fruit; Malaysia: mengkudu besar, mengkudu jantan; Cina: Ba Ji Tian; Filipina; tumbong-aso (Tagalog), bangkaro (Bidaya), apatot-nga-basit (Ilokano); Thailand: yo ban; Ingris: indian mulberry, wild fig, noni apple; Fiji disebut Kura (Bangun dan Sarwono, 2002).
Di negara lain, mengkudu juga menyebar. Tersebar mulai dari Asia Tropis hingga Polynesia, Australia, Hawaii, dan juga kepulauan pasifik. Mengkudu dapat tumbuh liar di tepi pantai, di daerah pegunungan rendah, dan selalu ada di setiap kampung, bahkan kepulauan Karimunjawa populasinya cukup banyak. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di dataran rendah 500-1000 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya banyak terdapat di daerah beriklim lembab dengan curah hujan tahunan 1500-3000 mm/tahun (Bangun dan Sarwono, 2002; Wijayakusuma dkk, 1996).
Di Madura, tanaman mengkudu pun masih hidup hingga sekarang. Tanaman itu ada berlangsung sejak berabad-abad silam. Meksipun tak banyak tahu khasiatnya, orang Madura masih membiarkannya tumbuh di pekarangan dan di ladang. Sebab, tumbuhnya membuat tampak lebih hijau bagi lingkungan.
Di sisi lain, tak sedikit pula orang pulau garam lebih meyakini pohon mengkudu obat tradisional. Jika ada yang terkena darah tinggi atau darah rendah, mereka mengambil buahnya yang sudah masak, lalu direbus dan diminum airnya. Boleh juga dijus hingga halus. Ada yang melakukan dengan cara dimakan saja meski bau tak sedap sangat menusuk hidung.
Namun, belakangan ini, ada cara lebih praktis yang diciptakan oleh lalaki Madura, Pamekasan kota. Buah mengkudu diolah menjadi bubuk kopi herbal. Dikemas dalam sebuah kaleng kulit pisang kering. Dihargai Rp25.000 – Rp 40.000/pcs. Punya label resmi. Meski produk yang baru dibangun sejak tiga tahun silam itu, brandingnya telah berhasil bersaing di tanah negeri hingga asia tenggara. Jaringannya pun semakin meluas. Meski, pemasaran lebih aktif di jaringan media sosial dan marketplace.




Terima Kasih Telah Berkunjung
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Mengkudu Punya Rahasia ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda

0 Response to "Mengkudu Punya Rahasia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel